Air bah di kawasan Kutai Barat tingginya lebih dari 1 meter telah melebar hingga enam kecamatan. Seldas Limbong mengkonfirmasi kabar bencana genangan air tersebut. Luasnya area terdampak air bah ini membuat pemerintah daerah setempat kelabakan.
Kondisi Terkini Banjir di Kawasan Kabupaten Kutai Barat
Dari enam kecamatan yang dilanda air bah, Long Iram serta Tering kini mengalami penurunan debit air hingga 20 cm. Hal tersebut diungkap oleh Seldas setelah melakukan peninjauan kawasan air bah di Melak. Genangan air kemungkinan bertahan hingga 3 hari lamanya.
Prediksi tersebut tidak terlepas dari curah hujan cukup intens. Warga yang terdampak genangan air memutuskan bertahan di hunian masing-masing. Walaupun warga tidak dapat melaksanakan aktivitasnya secara normal. Hal tersebut tidak terlepas dari terputusnya akses karena banyak jalan utama tergenang air.
Memasuki hari kelima mengakibatkan sebagian besar aktivitas penduduk terhenti seluruhnya. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi Pemkab menaikkan status. Genangan air di wilayah Kubar kini berstatus menjadi darurat banjir. Melak merupakan wilayah terdampak lebih parah dari daerah lainnya. Genangan air bahkan terjadi sejak hari Kamis.
Air belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Penduduk tak dapat bekerja karena jalanan utama tertutup air total. Pelabuhan Melak juga merasakan imbas yang nyata. Sebagai pusat dari transportasi bagi penduduk Kutai Barat ikut terhenti. Kawasan yang berada di pinggiran sungai merasakan imbas cukup memprihatinkan.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Irfan selaku Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi dari BPBD Samarinda.
Berikut kabar terkini penanganan musibah air bah di Kutai Barat:
1. 19 Sekolah Libur Akibat Air Bah
Akibat terendam air bah, sejumlah 19 sekolah dari SD hingga SMP di Kubar libur. Sungai Mahakam meluap sehingga menyebabkan genangan air di Kecamatan Iram, Melak hingga Tering. Air yang merendam rata-rata memiliki ketinggian 1 hingga 2 meter sejak hari Jumat.
Kepala Dinas Pendidikan Kubar, RL Bandarsyah mengkonfirmasi sebanyak 19 sekolah telah diliburkan. Beliau juga memberi himbauan kepada wali murid agar memantau kegiatan belajar anaknya selama sekolah libur. Seluruh siswa di 19 sekolah akan mulai aktif kembali bersekolah ketika kondisi sudah membaik.
2.Sat Polair Melakukan Evakuasi Warga
Evakuasi warga di Kecamatan Melak ditangani oleh Sat Polairud setelah air dari Sungai Mahakam meluap. Air yang menggenang sejak Senin belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Sat Polairud tanggap melakukan evakuasi, terlebih lagi bagi warga yang harus bekerja.
Sebagian besar kegiatan evakuasi berlangsung menggunakan perahu. Selain itu, demi menjamin kelancaran arus lalin di kawasan sekitar, Tim SAR ikut serta melakukan pengaturan. Pasalnya, banyak petugas menjumpai kendaraan yang mogok di tengah jalan yang tergenang air.
Pihak Humas Polri Kubar menyatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai perwujudan kepedulian institusi Polri kepada masyarakat.
3. Patroli di Kawasan Pelabuhan Melak
Kondisi Pelabuhan Melak tidak dapat berfungsi normal, akibatnya akses untuk transportasi penduduk terputus. Pemkab membangun posko untuk tempat pengungsian serta dapur umur pada masing-masing kecamatan. Tujuannya untuk menjamin kebutuhan akan makanan serta tempat aman bagi warga yang saat ini terisolir.
Status terbaru akibat bencana genangan air di Kubar berlangsung sampai 29 Mei. Penduduk yang terdampak langsung mendapat himbauan untuk mengungsi ke posko-posko terdekat. Sedangkan penduduk yang memerlukan evakuasi dapat melaporkan hal itu ke Tim SAR.
Pemerintah Kabupaten telah berkoordinasi dengan dinas terkait dalam penanganan banjir di Kubar. Wilayah yang terdampak terpaksa meliburkan kegiatan belajar. Status air bah ini pun telah naik menjadi darurat bencana.